Syafii Ma’arif: Setya Novanto Permainkan Kedudukan dan Martabat Demi Uang

Syafii Ma'arif mengecam tindakan Setya Novanto. (santrinews.com/kjc)
Jakarta – Ketua DPR Setya Novanto berinisiatif dalam pertemuan Freeport dengan mengajak pengusaha M Reza Chalid sesuai dengan hasil rekaman. Apakah sikap Novanto itu bisa dikatakan melanggar kode etik DPR?
“(Setya Novanto) Sangat melanggar etik!” ujar mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Syafii Ma’arif, Jumat 4 Desember 2015.
Menurut Buya, sapaan akrabnya, Novanto merupakan seorang pejabat tinggi negara. Sikap Novanto itu telah mencoreng
“Seorang pejabat tinggi negara telah mempermainkan kedudukannya secara tidak bermartabat demi uang,” kata dia.
Dalam pertemuan antara Presdir PT Freeport Maroef Sjamsoeddin, Novanto meminta pembagian saham perpanjangan PT Freeport. Menurut Buya, sikap Novanto tersebut tidak mencerminkan budaya bangsa Indonesia.
“Di sini budaya malu telah sirna entah ke mana,” tutur Buya.
Berikut salah satu petikan rekaman percakapan Novanto dan Reza yang membahas soal permintaan saham PT Freeport:
MR: Pak, kalau gua, gua bakal ngomong ke Pak Luhut janganlah ambil 20%, ambillah 11% kasihlah Pak JK 9%. Harus adil, kalau enggak ribut.
SN: Iya. Jadi kalau pembicaraannya Pak Luhut di San Diego dengan Jim Bob empat tahun lalu. Itu, dari 30 persen itu, dia memang di sini 10 persen. 10 persen dibayar pakai deviden. Jadi dipinjemin tapi dibayar tunai pakai deviden. Caranya gitu, sehingga menggangu konstalasi ini. Begitu dengar adanya istana cawe-cawe, presiden nggak suka, Pak Luhut ganti dikerjain. Kan begitu. Sekarang kita tahu kuncinya. Kuncinya kan begitu begitu lhp hahahaha. Kita kan ingin beliau berhasil. Di sana juga senang kan gitu. Strateginya gitu lho.. Ha ha ha. (nabil/dtk)